A. Pengertian Anak
Berkebutuhan Khusus
1. Menurut
Hallahan dan Kauffman, 1986
Anak berkebutuhan
khusus (dulu di sebut sebagai anak luar biasa) di definisikan sebagai
anak yang memerlukan pendidikan dan layanan khusus untuk mengembangkan potensi
kemanusiaan mereka secara sempurna. Penyebutan sebagai anak berkebutuhan
khusus, dikarenakn dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, anak ini
membutuhkan bantuan layanan pendidikan, layanan sosial, layanan bimbingan dan
konseling, dan berbagai jenis layanan lainnya yang bersifat khusus.
Dalam percakapan sehari hari, anak berkebutuhan khusus
dijuluki sebagai“orang luar biasa“, dikarenakan mereka memiliki
kelebihan yang luar biasa, misalnya orang yang terkenal memiliki kemampuan
intelektual yang luar biasa, memiliki kreatifitas yang tinggi dalam
melahirkan suatu temuan-temuan yang luar biasa dibidang iptek,religius, dan di
bidang-bidang kehidupan lainnya.
Dalam dunia pendidikan, kata luar biasa juga merupakan
julukan atau sebutan bagi mereka yang memiliki kekurangan atau mengalami
berbagai kelainan dan penyimpangan yang tidak di alami oleh orang normal pada
umumnya. Kelainan atau kekurangan itu dapat berupa kelainan dalam segi fisik,
psikis, sosisal, dan moral.
Pengertian “luar biasa“ dalam dunia pendidikan mempunyai
ruang lingkup pengertian yang lebih luas daripada pengertian “berkelainan
atau cacat“ dalam percakapan sehari hari. dalam dunia pendidikan istilah
luar biasa mengandung arti ganda, yaitu mereka yang menyimpang ke atas karena
mereka memiliki kemampuan yang luar biasa dibanding dengan orang normal pada
mereka yang mnyimpangumumnya dan mereka yang mnyimpang ke bawah, yaitu mereka
yang menderita kelainan atau ketunaan dan kekurangan yang tidak di derita oleh
orang normal pada umumnya. Contoh orang yang menyimpang ke atas dari segi
kemampuan intelektual ( otak ), misalnya professor B.J Habibie, karena dia
memiliki inteligensi di atas orang normal dan kemampuan intelektual dibidang
“aerodinamika“ yang berkelas dunia sehingga beliau di juluki sebagai orang yang
jenius di bidangnya, sedangkan contoh orang yang menyimpang ke bawah ialah
orang yang lambat dan sulit dalam belajar.
B. Jenis-Jenis Anak
Berkebutuhan Khusus
Dalam dunia pendidikan, anak berkebutuhan khusus di
klasifikasikan atas beberapa kelompok sesuai dengan jenis kelainan anak.
Berikut ini akan dijelaskan beberapa jenis-jenis anak berkebutuhan khusus,
sebagai berikut:
1. Anak
Tuna Netra
Adalah anak yang mempunyai kekurangan secara indrawi, yakni
indra penglihatan. Meskipun indra penglihatannya bermasalah, intelegensi yang
mereka miliki masih dalam taraf normal. Hal-hal yang berhubungan dengan mata
diganti dengan indra lain sebagai kompensasinya.
2. Anak
Tuna Rungu
Adalah anak yang mempunyai kelainan pada
pendengarannya. Mereka mengalami kesulitan dalam berinteraksi dan
bersosialisasi terhadap orang lain terhadap lingkungan termasuk pendidikan dan
pengajaran. Anak tuna rungu dibagi menjadi 2 yaitu, tuli (the deaf), dan kurang
dengar (hard of hearing).
3. Anak
Tuna Daksa
Adalah anak yang mempunyai kelainan pada tubuhnya yakni
kelumpuhan. Anak yang mengalami kelumpuhan ini disebabkan karena polio dan
gangguan pada syaraf motoriknya.
4. Anak
Tuna Wicara
Adalah anak yang mengalami kelainan pada proses berbicara
atau berbahasa. Anak yang seperti ini mengalami kesulitan dalam berbahasa atau
berbicara sehingga tidak dapat dimengerti oleh orang lain.
5. Kelainan
Emosi
Adalah anak yang mengalami gangguan pada tingkat emosinya.
Hal ini berhubungan dengan masalah psikologisnya. Anak yang mengalami kelainan
emosi ini dibagi menjadi 2 macam yaitu:
a. Gangguan
Prilaku, ciri-cirinya yaitu:
1) Suka mengganggu di kelas
2) Tidak sabaran, terlalu cepat beraksi
3) Tidak menghargai orang lain
4) Suka menentang
5) Suka menyalahkan orang lain
6) Sering melamun.
b. Gangguan Konsentrasi
(ADD/Attention Deficit Disorder), gejala-gejalanya terjadi paling sedikit
selama 6 bulan. Gejala-gejala tersebut diantaranya yaitu:
1) Tidak mendengarkan orang lain berbicara
2) Sering gagal dalam memperhatikan objek
tertentu
3) Sering tidak melaksanakan perintah dar
orang lain.
c. Anak Hiperaktif
(ADHD/Attention Deficit with Hiperactivity Disorder), gejala-gejalanya yaitu:
1) Tidak bisa diam
2) Ketidakmampuan untuk member perhatian
yang cukup lama
3) Hiperaktivitas
4) Canggung
6. Keterbelakangan
Mental
Adalah anak yang memiliki mental yang sangat rendah, selalu
membutuhkan bantuan orang lain karena tidak mampu mengurus dirinya sendiri, kecerdasannya
terbatas, apatis, serta perhatiannya labil. Berdasarkan intelegensinya, anak
yang terbelakang mentalnya terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:
a. Idiot, yaitu
anak yang paling rendah taraf intelegensinya (IQ > 20), perkembangan jiwanya
tidak akan bertambah melebihi usia 3 tahun, meskipun pada dasarnya usianya
sudah remaja atau dewasa.
b. Imbesil, yaitu anak
yang mempunyai (IQ 20-50), perkembangan jiwanya dapat mencapai usia 7 tahun,
bisa diajari untuk memelihara diri sendirivdalam kebutuhan yang paling
sederhana.
c. Debil atau
moron, yaitu anak yang mempunyai (IQ 50-70), keterbelakangan Debil tidak
separah dua jenis diatas. Perkembangan jiwanya dapat mencapai hingga 10 ½ tahun.
Orang Debil ini dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.
7. Psikoneurosis
Anak yang mengalami psikoneurosis pada dasarnya adalah anak
yang normal. Mereka hanya mengalami ketegangan pribadi yang terus menerus,
selain itu mereka tidak bisa mengatasi masalahnya sendiri sehingga ketegangan
tersebut tidak kunjung reda. Psikoneurosis
ini dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Psikoneurosis
kekhawatiran, Adalah anak yang mempunyai rasa khawatir yang berlebihan dan
tidak beralasan.
b. Histeris, adalah anak
yang secara tidak sadar melumpuhkan salah satu anggota tubuhnya, sesunguhnya
secara organis tidak mengalami kelainan.
c. Psikoneurosis
obsesif, adalah anak yang memiliki pikiran-pikiran dan dorongan-dorongan
tertentu yang terus menerus.
8. Psikosis
Psikosis disebut juga dengan kelainan kepribadian yang besar
karena seluruh kepribadian orang yang bersangkutan terkena dan orang tersebut
tidak dapat hidup dengan normal.
9. Psikopathi
Adalah kelainan tingkah laku, maksudnya penderita psikopathi
ini tidak dapat memperdulikan norma-norma sosial. Mereka selalu berbuat
semaunya sendiri tanpa mempertimbangkan kepentingan orang lain, hingga sering
sekali merugikan orang lain. Dan penderita psikopathi ini tidak menyadari adanya
kelainan pada dirinya.
C. Sebab-Sebab Anak Berkebutuhan
Khusus
Ada tiga faktor yang menyebabkan anak berkebutuhan khusus
yaitu:
1. Peristiwa
Pra Natal (dalam kandungan)
Berbagai macam penyakit yang dapat menyebabkan kelainan pada
janin saat ibu hamil diantaranya adalah:
a. Keracunan darah
(Toxaenia) pada ibu-ibu yang sedang hamil dapat menyebabkan janin tidak
memperoleh oksigen secara maksimal, sehingga mempengaruhi syaraf-syaraf otak
yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem syaraf dan ketunaan pada bayi.
b. Infeksi karena
penyakit kotor (penyakit kelamin / spilis yang diderita ayah atau ibu),
toxoplasmosis (dari virus binatang seperti bulu kucing), trachma dan tumor.
Tumor dapat terjadi pada otak yang berhubungan pada indera penglihatan
akibatnya kerusakan pada bola mata dan pendengaran akibatnya kerusakan dalam
selaput gendang telinga.
c. Kekurangan
vitamin atau kelebihan zat besi sehingga ibu keracunan yang mengakibatkan
kelainan pada janin yang menyebabkan gangguan pada mata. Juga kerusakan pada
otak sehingga menyebabkan terganggu fungsi berfikirnya atau verbal komunikasi,
kerusakan pada organ telinga sehingga hilangnya fungsi pendengaran.
2. Natal
(saat kelahiran)
Pada saat terjadinya kelahiran yang mungkin hanya memakan
waktu yang cukup singkat akan tetapi jika penanganan yang tidak tepat akan
mengancam perkembangan bayinya. Diantara nya adalah:
1) Lahir prematur
2) Kelahiran yang dipaksa dengan
menggunakan vacum
3) Proses kelahiran bayi sungsang.
3. Post Natal (setelah
kelahiran)
Berbagai peristiwa yang dialami dalamkehidupannya seringkali
dapat mengakibatkan seseorang kehilangan salah satu fungsi organ tubuh atau
fungsi otot dan syaraf. Bahkan dapat pula kehilangan organ itu sendiri.
Penyebab ketunaan yang terjadi setelah kelahiran diantaranya:
1) Terjadi insident
2) Kekurangan vitamin
atau gizi
3) Penyakit panas tinggi
dan kejang-kejang.
D. Cara MenanganiAnak Berkebutuhan
Khusus
Tidak dapat dipungkiri, pengasuhan anak berkebutuhan khusus
(ABK) memerlukan tambahan energi, pemikiran, serta biaya yang lebih tinggi
dibanding mengasuh anak-anak pada umumnya. berikut ini akan dijelaskan
langkah-langkah dalam menangani anak berkebutuhan khusus di antaranya adalah
sebagai berikut:
1. Penguatan
kondisi mental orang tua
Strategi ini membutuhkan peranaktif orang tua dalam melakukan
pengasuhan anak berkebutuhan khusus.Beberapa strategi yang dibutuhkan oleh
orang tua anak berkebutuhan khusus diantaranya perlu menyediakan waktu untuk dirinya
sendiri,bekerja sama dalam pengasuhan dengan pasangan, dan aktif dalam mencari informasi
mengenai anak berkebutuhan khusus. Orang tua perlu menyediakan waktu untuk dirinya
sendiri, sebagai bentuk apresiasi terhadap diri sendiri yang sudah menyediakan waktu
ekstra dan tenaga sehari-hari untuk mengasuh anak berkebutuhan khusus.
2. Dukungan
sosial yang memadai
Dukungan social memegang peranan luar biasa bagi keberlangsungan
pengasuhan anak berkebutuhan khusus. Dukungan social dapat berupa dorongan
moral, yang menguatkan dari masyarakat sekitar maupun keluarga terdekat. Melalui
dukungan sosial, diharapkan orang tua anak berkebutuhan khusus dapat berbagi pengalaman
tentang pola asuh anak berkebutuhan khusus. Hal ini belum banyak terlihat di
lingkungan masyarakat kita, mengingat masih kuatnya kepercayaan bahwa memiliki anak
berkebutuhan khusus merupakan “karma” dariTuhan. Sehingga, kecenderungan
yang ada keluarga dengan anak berkebutuhan khusus cenderung “dikucilkan” masyarakat.
Untuk menghapus kecenderungan ini, perlu peran pemerintah untuk memberikan edukasi
kepada masyarakat umum tentang anak berkebutuhan khusus. Edukasi ini dapat disampaikan
melalui jalur media atau pos-pos pelayanan masyarakat untuk menyentuh masyarakat
di area pinggiran atau pedesaan.
3. Peran
aktif pemerintah
Peran aktif pemerintah dalam menyediakan pelayanan kesehatan
dan konsultasi yang dapat dijangkau masyarakat. Hal ini merupakan faktor yang
sangat vital bagi masyarakat umum, terutama bagi mereka yang berada pada kelas
social menengah kebawah. Tidak dapat dipungkiri, pelayanan konsultasi dan kesehatan
masih merupakan sesuatu hal yang mahal.
Dengan menyediakan konsultasi anak berkebutuhan
khusus yang mudah dijangkau masyarakat, diharapkan anak berkebutuhan
khusus mendapat pelayanan konsultasi yang mudah dan murah. Pemerintah pun,
harus menyediakan fasilitas penanganan anak berkebutuhan khusus secara terpadu.
Saat ini, pemerintah sudah memberikan perhatian kepada anak berkebutuhan khusus
melalui pembentukan Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa (PSLB) di bawah koordinasi
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
E. Cara mengajar anak
berkebutuhan khusus
Cara Praktis dalam pengajaran Anak Berkebutuhan
Khusus memuat informasi yang menunjang metode pengajaran guru.Untukituguru
harus mengikuti pelatihan pendidikan inklusif yang praktis dan komprehensif
agar dapat memahami dan menerapkan lebih baik strategi-strategi yang digunakan
dalam pendidikan inklusif.
Adapun cara mengajar anak berkebutuhan khusus adalah sebagai
berikut:
1. Bersikap
baik dan positif,
2. Gunakan
seting kelas yang sesuai,
3. Bicaralah
dengan jelas dengan posisi wajah menghadap siswa,
4. Menfaatkan
semua metode komunikasi,
5. Gunakan
strategi pengajaran yang efisien
6. Utamakan
dukungan teman sebaya
7. Manfaatkan
materi pengajaran yang ada sebaik mungkin
8. Beri
penjelasan pada semua anak mengenai diabilitas
9. Buatlah
kelas anda seaksesibel mungkin dan
10. Berbagilah
pengalaman. Kesemua prinsip pengajaran tersebut juga dapat diterapkan pada
kelas regular.
0 komentar :
Posting Komentar